1.
Pengertian
Kesadaran Budaya
Kesadaran budaya
(Cultural awareness) adalah kemampuan seseorang untuk melihat ke luar dirinya sendiri
dan menyadari akan nilai-nilai budaya, kebiasaan budaya yang masuk. Selanjutnya,
seseorang dapat menilai apakah hal tersebut normal dan dapat diterima pada
budayanya atau mungkin tidak lazim atau tidak dapat diterima di budaya lain. Oleh
karena itu perlu untuk memahami budaya yang berbeda dari dirinya dan menyadari
kepercayaannya dan adat istiadatnya dan
mampu untuk menghormatinya. (Vacc et al, 2003).
Wunderle (2006) menyebutkan
bahwa kesadaran budaya (cultural awareness) sebagai suatu kemampuan mengakui
dan memahami pengaruh budaya terhadap nilai-nilai dan perilaku manusia. Implikasi dari kesadaran budaya terhadap
pemahaman kebutuhan untuk
mempertimbangkan budaya, faktor-faktor penting dalam menghadapi situasi
tertentu. Pada tingkat yang dasar, kesadaran budaya merupakan informasi,
memberikan makna tentang kemanusian untuk mengetahui tentang budaya. Prinsip
dari tugas untuk mendapatkan pemahaman tentang kesadaran budaya adalah
mengumpulkan informasi tentang budaya dan mentranformasikannya melalui
penambahan dalam memberikan makna secara progresif sebagai suatu pemahaman
terhadap budaya.
Pantry (dalam Sturges,
2005) mengidentifikasikan 4 kompetensi yang dapat terhindari dari prejudis,
miskonsepsi dan ketidakmampuan dalam menghadapi kondisi masyarakat majemuk yaitu: Kemampuan berkomunikasi (mendengarkan,
menyimpulkan, berinteraksi), Kemampuan proses (negosiasi, lobi, mediasi,
fasilitasi), Kemampuan menjaga informasi (penelitian, menulis, multimedia),
Kemampuan memiliki kesadaran dalam informasi, cara mengakses informasi, dan
menggunakan informasi. Keempat
kompetensi tersebut memberikan peran penting dalam menghadapi masyarakat yang
multikultural dalam kesadaran budaya.
Fowers & Davidov
(Thompkins et al, 2006) mengemukakan bahwa proses untuk menjadi
sadar terhadap nilai yang dimiliki, bias dan keterbatasan meliputi eksplorasi
diri pada budaya hingga seseorang belajar bahwa perspektifnya terbatas, memihak,
dan relatif pada latar belakang diri sendiri.Terbentuknya kesadaran budaya pada
individu merupakan suatu hal yang terjadi begitu saja. Akan tetapi melalui berbagai
hal dan melibatkan beragam faktor diantaranya adalah persepsi dan emosi maka
kesadaran (awareness) akan terbentuk.
Berdasarkan hal di
atas, pentingnya nilai-nilai yang
menjadi faktor penting dalam kehidupan manusia akan turut mempengaruhi
kesadaran budaya (terhadap nilai-nilai yang dianut) seseorang dan
memaknainya. Penting bagi kita
untuk memiliki kesadaran budaya (cultural awareness)
agar dapat memiliki kemampuan
untuk memahami budaya dan faktor-faktor penting yang dapat mengembangkan
nilai-nilai budaya sehingga dapat terbentuk karakter bangsa.
2.
Tingkat
Kesadaran Budaya (Cultural Awareness)
Wunderle
(2006) mengemukakan lima tingkat kesadaran budaya yaitu:
a)
Data
dan information.
Data
merupakan tingkat terendah dari tingkatan informasi secara kognitif. Data
terdiri dari signal-signal atau tanda-tanda yang tidak melalui proses komukasi
antara setiap kode-kode yang terdapat dalam sistim, atau rasa yang berasal dari lingkungan yang
mendeteksi tentang manusia. Dalam tingkat ini penting untuk memiliki data dan
informasi tentang beragam perbedaan yang ada. Dengan adanya data dan informasi
maka hal tersebut dapat membantu kelancaran proses komunikasi.
b)
Culture
consideration.
Setelah
memiliki data dan informasi yang jelas
tentang suatu budaya maka kita akan dapat memperoleh pemahaman terhadap budaya
dan faktor apa saja yang menjadi
nilai-nilai dari budaya tertentu. Hal ini akan memberikan pertimbangann tentang
konsep-konsep yang dimiliki oleh suatubudaya secara umum dan dapat memaknai
arti dari culture code yang ada. Pertimbangan budaya ini akan membantu kita untuk memperkuat proses komunikasi
dan interaksi yang akan terjadi.
c)
Cultural
knowledge.
Informasi
dan pertimbangan yang telah dimiliki memangtidak mudah untuk dapat diterapkan
dalam pemahaman suatu budaya. Namun, pentingnya pengetahuan budaya merupakan
faktor penting bagi seseorang untuk menghadapi situasi yang akan dihadapinya.
Pengetahuan budaya tersebut tidak hanya pengetahuan tentang budaya orang lain
namun juga penting untukmengetahui budayanya sendiri. Oleh karena itu,
pengetahuan terhadap budaya dapat dilakukan melalui pelatihan-pelatihan khusus.
Tujuannya adalah untuk membuka pemahaman terhadap sejarah suatu budaya. Ini
termasuk pada isu-isu utama budaya seperti kelompok, pemimpin, dinamika,
keutaman budaya dan keterampilan bahasa agar dapat memahami budaya tertertu.
d)
Cultural
Understanding.
Memiliki
pengetahuan tentang budaya yang dianutnya dan juga budaya orang lain melalui
berbagai aktivitas dan pelatihan penting agar dapat memahami dinamika yang
terjadi dalam suatu budaya tertentu. Oleh karena itu, penting untuk terus
menggali pemahaman budaya melalui pelatihan lanjutan. Adapun tujuannya adalah
untuk lebih mengarah pada kesadaran mendalam pada kekhususan budaya yang
memberikan pemahaman hingga pada proses berfikir, faktor-faktor yang
memotivasi, dan isu lain yang secara langsung
mendukung proses pengambilan suatu keputusan.
e)
Cultural
Competence.
Tingkat
tertinggi dari kesadaran budaya adalah kompetensi budaya. Kompetensi budaya
berfungsi untuk dapat menentukan dan mengambil suatu keputusan dan kecerdasan
budaya. Kompetensi budaya merupakan pemahaman terhadap kelenturan
budaya (culture adhesive). Dan
hal ini penting karena dengan kecerdasan
budaya yang memfokuskan pemahaman pada perencanaan dan pengambilan keputusan
pada suatu situasi tertentu. Implikasi dari kompetensi budaya adalah pemahaman
secara intensif terhadap kelompok tertentu.
Selain
itu, Robert Hanvey menyebutkan 4 tingkat
cross-cultural awareness (Yan-li, 2007) yaitu:
a)
Awareness
of superficial or visible cultural traits. Pada
tingkat ini informasi yang diperoleh oleh seseorang berasal dari media atau
saat dia mengunjungi suatu Negara atau daerah atau dari pelajaran di sekolah.
Yan-li (2007) menyatakan pada level ini pemahaman mereka hanya terlihat dari
cirri yang nampak dan mereka jadikan sebagai pandangan streotipe terhadap
budaya yang tidak benar-benar mereka pahami.
b) Awareness of
significant and subtle cultural traits that
others are different and therefore problematic. Pada level ini seseorang mulai memahami
dengan baik tentang signifikansi dan ciri budaya yang sangat berbeda dengan
caranya sendiri. Hal ini terkadang menimbulkan frustrasi dan kebingungan
sehingga terjadi konflik dalam dirinya.
c) Awareness of
significant and subtle cultural traits that others are believable in an intellectual
way. Pada level ini seseorang sudah memahami
secara signifikan dan perbedaan budayanya dengan orang lain, namun pada level
ini seseorang sudah mampu untuk menerima budaya lain secara utuh sebagai
manusia.
d) Awareness of how
another culture feels from the standpoint of the insider.
Level ini adalah level yang tertinggi dari
cross-cultural awareness. Pada
level ini seseorang mengalami bagaimana perasaan yang dirasakan oleh budaya
lain melalui pandangan dari dalam dirinya. Hal ini melibatkan emosi dan juga
perilaku yang dilakukannya melalui pengalaman-pengalaman langsungnya dengan
situasi danbudaya tertentu seperti belajar bahasa, kebiasaan, dan memahami
nilai-nilai yang ada dalam budaya tersebut.
A.
Kesadaran
Budaya Bangsa Indonesia
Jika
kita mendengar kata budaya, maka yang terpikir dibenak kita adalah seni seperti
tari-tarian daerah, dan adat istiadat. Padahal makna dari budaya sangat luas.
Korupsi yang merupakan suatu tindakan yang haram dilakukan, namun sekarang
menjadi budaya karena banyak orang yang melakukan hingga seperti menjadi suatu
hal yang biasa dilakukan. Tawuran pelajar yang sering terjadi seperti sudah
menjadi “ikon” yang melekat pada pelajar. Seperti inilah kesadaran budaya
masyarakat saat ini. Sesuatu hal yang tidak patut menjadi biasa dan mengkristal
didalam masyarakat sehingga menjadi budaya.
Dari
sudut pandang yang berbeda, yaitu budaya yang berkaitan dengan seni dan adat.
Adanya globalisasi membuat masyarakat berubah. Budaya yang merupakan warisan
leluhur dan merupakan suatu hal yang patut kita jaga dan lestarikan lama
kelamaan menjadi lenyap. Budaya barat dengan mudahnya masuk kedalam kehidupan
masyarakat melalui internet dan mempengaruhi gaya hidup pemuda. Pandangan hidup
yang moderat yang menimbulkan munculnya pandangan bahwa kebudayaan yang ada
tidak lagi relevan dengan jaman yang modern ini.
Ketika
budaya milik negeri ini sudah diklaim oleh negara lain, baru masyarakat ingat
dan sadar bahwa budaya yang dimiliki bangsa ini kaya dan tak ternilai harganya.
B.
Pentingnya
kesadaran budaya
Masyarakat
menghasilkan suatu kebudayaan melalui proses sosialisasi. Kebudayaan selalu
mengikuti keberadaan masyarakat. Tidak ada satupun masyarakat yang tidak
menghasilkan kebudayaan dan tidak akan pernah tercipta suatu wujud kebudayaan
tanpa adanya masyarakat. Namun, meskipun budaya diciptakan oleh masyarakat,
budaya tersebut dapat pula mengendalikan masyarakat itu sendiri. Sehingga
masyarakat haruslah pandai dalam mengatur arah gerak dari kebudayaannya.
Kesadaran
budaya merupakan sikap positif manusia dalam menyikapi perbedaan-perbedaan yang
ada dalam masyarakat. Kesadaran budaya sangatlah dibutuhkan dalam mengelola perbedaan-perbedaan
budaya yang ada. Hal ini dikarenakan oleh seringnya perbedaan budaya yang
menimbulkan konflik-konflik di dalam masyarakat. Masyarakat terkadang lupa
bahwa pada dasarnya setiap masyarakat memiliki pola dan corak kebudayaan yang
berbeda satu sama lain. Sehingga mereka cenderung memperlakukan sama pada
setiap bentuk kebudayaan. Padahal budaya itu sendiri terbentuk sesuai dengan
corak masyarakat yang bersangkutan. Sikap semacam inilah yang sering sekali
memicu kesalahpahaman yang berujung konflik etnis. Dengan kesadaran yang di
terapkan oleh anggota masyarakat, maka diharapkan integrasi sosial akan tetap
terjaga.
Arus
globalisasi dan modernisasi, memicu unsur-unsur budaya asing masuk dan
bersanding dengan kebudayaan lokal. Hal ini akan menimbulkan masalah, jika
unsur-unsur budaya asing tersebut tidak sesuai dengan kebudayaan lokal, apabila
masyarakat kurang selektif dalam menerima dan memakai budaya luar yang tidak
sesuai dengan kebudayaan lokal dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap
kebudayaan yang telah dimilikinya, maka kebudayaan lokal yang merupakan
identitas atau jati diri tersebut lambat laun akan pudar. Sebagai contoh Budaya
dan bahasa Jawa saat ini semakin terdesak oleh arus perkembangan zaman atau
globalisasi, perubahan masyarakat Jawa juga terjadi sangat signifikan dari
perubahan pola bahasa hingga tingkah laku, padahal jati diri orang Jawa penuh
dengan ajaran kebaikan, kebijaksanaan, narima ing pandum (menerima apa yang
telah digariskan oleh Tuhan). Maka dari itu, kesadaran budaya perlu ditumbuhkan
di dalam benak anggota masyarakat, kesadaran budaya menciptakan masyarakat
menerapkan kearifan lokal dalam menghadapi perubahan zaman khususnya dalam
globalisasi dan modernisasi, tanpa kearifan lokal proses modernisasi tidak akan
berjalan dengan baik karena kearifan budaya lokal menjadi filter dari
modernisasi dalam masyarakat. Sehingga, dengan adanya kesadaran mengenai
pentingnya arti kebudayaan bagi masyarakat maka upaya-upaya pelestarian budaya
bukanlah hal yang sulit untuk dicapai.
Kebudayaan mengisi dan menentukan
jalannya kehidupan manusia, walaupun hal tersebut jarang disadari oleh manusia
sendiri. Hal tersebut merupakan penjelasan singkat bahwa walaupun kebudayaan
merupakan atribut manusia, akan tetapi, tidak mungkin seseorang mengetahui dan
meyakini seluruh unsur kebudayaannya. Betapa sulitnya bagi individu untuk
menguasai seluruh unsur kebudayaan yang didukung oleh masyarakat sehingga
seolah-olah kebudayaan dapat dipelajari secara tepisah dari manusia yang menjadi
pendukungnya.
Maju mundur atau pasang surutnya
kebudayaan (culture) sepanjang sejarah kemanusiaan secara mendasar ditentukan
oleh bagaimana kebudayaan itu dijadikan sebagai kerangka acuan oleh sebuah
masyarakat pendukung kebudayaan tersebut. Akan tetapi melihat realita sekarang
ini dengan banyaknya kebudayaan asing yang masuk ke negeri ini, kebudayaan
lokal mulai tergeser oleh kebudayaan pendatang.
Berikut merupakan cara-cara yang
dapat dijadikan sebagai alternatif dalam menumbuhkan kesadaran budaya bagi
masyarakat:
1. Penanaman sikap multikulturalisme
secara dini.
Penanaman
sikap toleransi terhadap beragam budaya hendaknya dilakukan sejak dini ini
dimaksudkan untuk menciptakan kesiapan mental seseorang dalam menyikapi
perbedaan yang ada. Dengan bekal kesiapan mental ini, seseorang tidak akan
menganggap remeh budaya orang lain. Ia akan lebih memahami pentingnya mengharai
dan menghormati kebudayaan yang dimiliki orang lain, sehingga integrasi sosial
dapat tercapai dengan baik.
2. Sosialisasi budaya melalui lembaga
pendidikan.
Kebijakan
budaya lokal untuk dimasukan ke dalam kurikulum pendidikan merupakan salah satu
cara yang kritis untuk mengatasi degradasi budaya pada generasi muda. Sebagai
contoh seni bahasa, tari dan seni musik telah dijadikan sebagai muatan local
yang harus ditempuh oleh para peserta didik di sekolah. Tindakan ini secara
langsung memberikan bimbingan kepada para siswa bahwa kebudayaan yang kita
miliki sudah selayaknya kita lindungi. Kebudayaan tersebutlah yang menjadi aset
kekayaan kita.
3. Penyelenggaraan beragam budaya sebagai
upaya pelestarian budaya.
Penyelenggaraan
seni tari atau seni musik dalam pertunjukan-pertunjukan merupakan salah satu
cara yang bijak dalam usaha mengingatkan kembali kepada kita semua bahwa
kitalah yang seharusnya senantiasa melestarikan kebudayaan yang kita miliki.
Usaha ini sedikit banyak kembali mengingatkan kita semua akan pentingnya
pelestarian budaya. Pertunjukan ini dapat ditemui dalam agenda hajatan
masyarakat yang sering menggunakan pertunjukan ini sebagai upacara perayaan
hajatnya. Seni budaya yang digunakan meliputi kebudayaan yang tradisional
maupun modern. Bahan tidak menutup kemunginan pula perpaduan diantara keduanya.
4. Mencintai dan menjaga budaya yang
dimiliki.
Mencintai dan menjaga kelestarian budaya sangat
penting dalam hal ini. Tanpa rasa cinta dan peduli terhadap kebudayaan mustahil
kita dapat menjaga eksistensi budaya yang kita miliki.
bisa tolong berikan saya referensi buku tentang tingkat kesadaran budaya yang anda tulis, terimakasi.